Liburan Di Tengah Wabah Virus Covid-19. Ikuti Dengan Tips Cerdas Ini
Banyak orang yang telah merencanakan perjalanan ke luar negeri jauh-jauh hari. Namun, saat ini banyak orang yang mungkin merasa ragu untuk melanjutkan rencana perjalanan tersebut seiring dengan semakin meluasnya penyebaran COVID-19.
Membatalkan keberangkatan mungkin menjadi salah satu jawaban, meskipun risikonya adalah kerugian materi dan waktu. Di sisi lain, kalau Anda ternyata tetap ingin berangkat, beberapa langkah kewaspadaan perlu diterapkan agar Anda senantiasa aman selama bepergian.
Merangkum dari Lonely Planet dan keterangan tertulis perusahaan penyedia rental wifi JavaMifi, berikut ini cara cerdas liburan di tengah wabah virus corona.
Mengenal COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan menyerang saluran pernapasan. Wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina, ini sekarang sudah menyebar ke 38 negara di dunia.
Diperkirakan ada sekitar 82 ribu kasus COVID-19 yang telah dilaporkan. Sekitar 78 ribu di antaranya berasal dari Cina. Gejala berat akibat COVID-19 lebih banyak ditemukan pada lansia atau orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung.
Hindari Berita Hoax
Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengecek kondisi terkini paparan wabah virus di negara tujuan, apakah masih cukup aman untuk dikunjungi atau justru berisiko tinggi. Tentu Anda tidak ingin ambil risiko membawa keluarga tercinta ke area yang berpotensi tinggi tersebar wabah virus saat sedang berlibur, bukan? Jadi, pastikan Anda mencari pemberitaan yang benar dan bukan hoax supaya tidak merasa was-was selama liburan.
Wilayah yang perlu Anda Dihindari
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengimbau agar orang-orang tidak berpergian ke Cina yang merupakan episenter dari wabah COVID-19. CDC juga mengimbau agar orang-orang tidak berpergian ke Korea Selatan karena area-area yang terdampak COVID-19 di negara tersebut tidak memiliki akses layanan kesehatan yang mencukupi.
CDC juga menyoroti adanya penyebaran COVID-19 di Italia dan Iran. Berdasarkan temuan ini, CDC mengimbau khususnya kepada kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis untuk menghindari berpergian ke Italia, Iran dan Jepang.
Gunakan Masker Saat Keluar
Saat berada di tengah keramaian, terutama spot yang dipenuhi turis, sebaiknya Anda selalu menggunakan masker untuk mencegah terhirupnya virus dan partikel halus karena Anda tak pernah tahu apakah turis lain berada dalam kondisi yang fit atau tidak.
Hindari Banyak Kontak Fisik
Bawalah barang-barang penting yang akan digunakan sepanjang perjalanan dan mampu mengurangi kontak fisik di area publik. Membawa camilan serta botol minuman sendiri yang telah diisi di hotel akan berguna untuk mengurangi aktivitas keluar-masuk minimarket.
Atau, membawa wifi dari Tanah Air juga sangat direkomendasikan. Dengan begitu, selain bisa memudahkan perjalanan dengan adanya koneksi internet, Anda juga tidak perlu mengantre lama ataupun bersentuhan di outlet penjualan simcard dan sewa wifi yang dihampiri oleh banyak orang dari berbagai negara.
Istirahat yang Cukup
Waktu yang terbatas saat berlibur sering kali memaksa mengunjungi banyak tempat tanpa mempedulikan kondisi tubuh. Pastikan tubuh Anda tetap fit dengan makan makanan bergizi dan tidur minimal enam jam dalam satu hari selama di negara tujuan.
Haruskah Membatalkan?
Banyak maskapai penerbangan yang menghentikan penerbangan ke Cina. Beberapa maskapai penerbangan asal Amerika Serikat misalnya, menghentikan penerbangan ke Cina hingga akhir April mendatang.
CDC juga merekomendasikan traveler untuk berpikir ulang soal rencana berlibur dengan kapal pesiar dari atau ke Asia. Ada cukup banyak kapal pesiar yang membatalkan atau mengubah rute pelayaran ke Asia.
Namun, bukan berarti orang-orang harus mengubur keinginan mereka untuk berlibur ke luar negeri akibat wabah COVID-19. Masih ada banyak negara yang belum terjangkit wabah ini.
Negara-negara ini bisa menjadi pilihan untuk berpergian atau berlibur. Bila masih merasa kurang aman, traveler bisa membeli asuransi sebelum berpergian ke negara-negara yang belum terjangkit.
Berpergian ke negara yang belum terjangkit COVID-19 memiliki risiko yang sangat rendah untuk bisa terinfeksi. Oleh karena itu, traveler tak perlu panik dan bisa mempertimbangkan rencana perjalanan mereka beradasarkan fakta yang ada tanpa harus dihantui oleh ketakutan berlebih.
Comments
Post a Comment