Tidak Ada Etika Melakukan Pesta Seks Saat Lockdown Di Spanyol

 Tidak Ada Etika Melakukan Pesta Seks Saat Lockdown Di Spanyol

Para pria dan wanita warga Negara Spanyol ini, Ketika negaranya sedang krisis dan memberlakukan lockdown karena virus Corona, mereka malah melakukan pesta seks. Pemerintah Spanyol memang telah memberlakukan kebijakan lockdown dalam rangka menekan jumlah penyebaran virus corona di negaranya. Merujuk data real time, Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University, tercatat ada 30.870.181 yang tersebar di 200 negara, dengan 22.470.807 orang dilaporkan sembuh. Sementara korban jiwa akibat virus yang pertama kali menyebar di Kota Wuhan, China tersebut mencapai 85.269. Dan Spanyol menempati posisi keselapan di dunia dengan negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, India dan Brazil.

Agar kebijakan lockdown tersebut berjalan dengan baik, aparat kepolisian dikerahkan untuk melakukan penertiban. Namun, masih saja ada sekelompok warga di sana yang bandel di mana polisi Spanyol menggrebek enam orang pelaku pesta seks di sebuah rumah bordil. Enam orang tersebut dibekuk di sebuah flat (apartemen) dan para pelaku diduga terlibat dalam praktik prostitusi.

Menurut laporan media setempat, beberapa tetangga di gedung itu memanggil polisi karena mengeluhkan orang yang keluar masuk flat dan memainkan musik dengan kencang. Dilansir dari Daily Mail, polisi menuju flat pada Sabtu 28 Maret 2020, dan menemukan empat perempuan serta dua pria sedang telanjang di koridor, dengan tiga lainnya di kamar tidur.

Pihak berwenang setempat juga menemukan minuman beralkohol dan puntung rokok di seluruh flat. Polisi mencurigai rumah itu berfungsi sebagai tempat pelacuran, karena hanya satu dari empat perempuan tersebut yang terdaftar sebagai penyewa rumah. Sementara, Petugas kemudian membubarkan pesta seks itu dan telah mengajukan laporan terhadap para pelaku.

Laporan mengklaim bahwa pihak berwenang setempat mengajukan pengaduan terhadap penyewa, karena melanggar peraturan polusi suara. Kemudian lima orang lainnya juga dilaporkan karena melanggar aturan karantina, yang digalang pemerintah nasional untuk menghentikan penyebaran virus corona. Meski demikian, Daily Mail mengabarkan tidak ada penahanan yang terjadi.


Pesta narkoba

Sementara itu di Barcelona, polisi yang menyamar berhasil menangkap delapan orang yang dituduh melanggar lockdown dengan mengadakan pesta narkoba. Dilansir dari New York Post, salah satu pelaku mengaku kepada polisi dia telah menyewa apartemen selama seminggu untuk menjalankan aksinya. Polisi kemudian menyita barang bukti berupa obat-obatan terlarang seperti kokain dan cairan ekstasi.

Kemudian The Sun mengabarkan, 20 orang sempat akan mengadakan pesta seks di Spanyol yang dirancang dari situs web. Namun polisi berhasil menggagalkannya. Kepala kepolisian mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan 55 penangkapan di seluruh negeri, dan mendenda 6.000 orang karena melanggar aturan lockdown. Hukuman juga menjerat bagi para pelanggar social distancing, salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Spanyol memiliki total 659.334 kasus virus corona, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 30.495 orang, sedangkan pasien sembuh berjumlah 12.285, menurut data dari Worldometers.

Comments